menyiapkan penjodohan burung murai batu
sesudah dipilih calon-calon indukan yang
baik, langkah pertama merupakan memperkenalkan suara/kicauan indukan
jantan serta indukan betina terlebih dulu. langkahnya dengan meletakkan
ke-2 burung tersebut didalam sangkar gantung yang terpisah. upayakan ada
didalam satu area supaya suara/kicauan mereka bisa saling terdengar.
upayakan satu sama lain tidak diperlihatkan terlebih dulu. di sini
manfaat kain penutup sangkar ( kerodong ) bertindak. sesudah terjadi
saling sahutan, biarlah sampai irama kicauan mereka selaras. ( umumnya
dibutuhkan waktu lebih kurang 2 sampai 3 hari, namun ini juga tidak
mutlak, bergantung keadaan dilapangan ). didalam keadaan ini disarankan
untuk memberian pakan hidup serta nutrisi yang cukup supaya burung
meraih puncak birahi, hingga mempermudah proses penjodohan. ( tentang
pakan hidup serta nutrisi dapat dibicarakan didalam artikel terpisah ).
sesudah ada keseimbangan irama kicauan di antara mereka, pertemukan mereka dengan bagian gradual sebagai berikut :
buka tiap-tiap kerodong dengan jarak
pada ke-2 sangkar berjauhan + 4 meter. janganlah terburu-buru untuk
segera mempertemukan mereka. lantaran indukan jantan bisa menyerang
apalagi bisa membunuh indukan betina. aktivitas menjodohkan ini dapat
berlangsung berhari-hari, apalagi didalam hitungan minggu.
sesudah proses ini jalan dengan baik serta terjadi kemajuan satu sama lain, letakkan sangkar lebih dekat lagi. contohnya persempit jarak sangkar mereka jadi 1 meter – 2 meter. umumnya jika ke-2 burung telah saling pas, individu jantan dapat menunjukkan bhs tubuh, layaknya mengibas-kibaskan ekornya serta menampilkan nada yang merdu untuk menarik perhatian individu betina.
bila reaksi indukan betina cuma berdiam diri diatas tangkringan saja, itu mengisyaratkan ia belum siap untuk kawin. proses ini memerlukan kesabaran.
bila reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk serta melebarkan ke-2 sayapnya, itu mengisyaratkan is telah betul-betul siap untuk kawin.
bila kondisi layaknya point d diatas, selekasnya masukkan ke-2 indukan didalam kandang penangkaran yang besar. keluarkan betina dari didalam sangkar, namun indukan jantan upayakan masih di dalam sangkar yang digantung didalam kandang besar. biarlah proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan betina betul-betul siap untuk dikawinkan. umumnya indukan betina dapat kerap hinggap di sekitar sangkar indukan jantan.
sesudah fase penjodohan menunjukkan kemajuan yang baik, anda tak perlu cemas untuk mengeluarkan indukan jantan dari sangkar gantung.
sesudah proses ini jalan dengan baik serta terjadi kemajuan satu sama lain, letakkan sangkar lebih dekat lagi. contohnya persempit jarak sangkar mereka jadi 1 meter – 2 meter. umumnya jika ke-2 burung telah saling pas, individu jantan dapat menunjukkan bhs tubuh, layaknya mengibas-kibaskan ekornya serta menampilkan nada yang merdu untuk menarik perhatian individu betina.
bila reaksi indukan betina cuma berdiam diri diatas tangkringan saja, itu mengisyaratkan ia belum siap untuk kawin. proses ini memerlukan kesabaran.
bila reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk serta melebarkan ke-2 sayapnya, itu mengisyaratkan is telah betul-betul siap untuk kawin.
bila kondisi layaknya point d diatas, selekasnya masukkan ke-2 indukan didalam kandang penangkaran yang besar. keluarkan betina dari didalam sangkar, namun indukan jantan upayakan masih di dalam sangkar yang digantung didalam kandang besar. biarlah proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan betina betul-betul siap untuk dikawinkan. umumnya indukan betina dapat kerap hinggap di sekitar sangkar indukan jantan.
sesudah fase penjodohan menunjukkan kemajuan yang baik, anda tak perlu cemas untuk mengeluarkan indukan jantan dari sangkar gantung.
didalam lebih dari satu perihal, bila
burung sudah diletakkan berbarengan, mereka dapat cepat lakukan kegiatan
perkawinan. sesudah ini berlangsung, indukan betina dapat membangun
sarangnya kurun waktu 1 hari serta dapat mulai bertelur pertama kali
sesudah hari-hari selanjutnya. telur pertama, ke-2 serta ketiga umumnya
adalah telur yang tidak berproduksi/tidak menetas ( infertilitas ).
betina murai batu menyusun sarang
kerapkali, bila ke-2 pasangan memasuki
waktu reproduksi, perkawinan tidak dilangsungkan dengan cepat ( tidak
terburu-buru ), sampai indukan jantan betul-betul terima indukan betina
sesudah terlebih dulu terjadi proses penjodohan. indukan jantan dapat
tampak atraktif serta bernyanyi merdu di depan indukan jantan, seolah
olah pingin menyebutkan bahwa saya seorang gentlemen. ia akan memeriksa
kotak sarang. ia butuh lihat apakah kotak sarangnya akan jadi area yang
nyaman. berikut ia dapat masuk ke didalam kotak sarang serta mencermati
dengan seksama untuk waktu yang lama, lantas dapat berkicau dengan pelan
seolah memanggil induk betina serta menyuruhnya masuk ke didalam kotak
sarang.
jika induk jantan meninggalkan kotak
sarang, induk betina dapat memeriksa kenyamananya, namun ia jarang
keluar dari kotak sarang sebelum saat sang jantan betul-betul membangun
sarangnya.
idealnya, burung mesti membangun
sarangnya sekian hari sesudah saling mengetahui. umumnya induk jantan
yang mulai menyusun sarang. sesudah separuh dari sarang terkumpul, induk
betina dapat selekasnya keluar sarang serta mulai merampungkan
sarangnya.
umumnya, sesudah 2 hari berlangsung
sarang dapat selesai serta induk betina dapat beristirahat. sesudah
lebih kurang 4 hari, induk betina dapat mulai bertelur. didalam 1 hari
ia dapat bertelur sekali. jumlah telur yang dapat dierami 3 dampai 4
telur. apalagi ada yang sampai berjumlah 5 telur. waktu jumlah telur
telah meraih 3 butir, induk betina umumnya telah mulai lakukan
pengeraman.